Chapter 4
“Oppa!”
“Anyeong”
Sungmin hanya tersenyum salah tingkah
“Ini
sudah malam oppa!”
“Aishh..
kau tidak sopan membiarkan tamu berdiri di luar”
“Oppa
yang lebih tidak sopan bertamu tengah malam seperti ini”
“Ya
sudah kalau begitu..” kata Sungmin lesu dan hendak pergi
“Ahh.
Tidak oppa silahkan masuk” kata Sunny merasa tidak enak
Lalu
Sungmin masuk. Ia memperhatikan Sunny yang menggunakan baju tidurnya, wajahnya
yang pucat tanpa make up dan rambut panjangnya yang tergerai berantakan. Ia
tersenyum ‘dia terlihat cantik’
“Oppa
kenapa senyum-senyum sendiri?” kata Sunny mengerutkan keningnya
“Ani..”
“Mau
minum teh oppa?”
“Boleh”
Sunny
pergi ke dapur dan beberapa menit kemudian membawakan dua mug teh mengepul dan
menyerahkan salah satunya kepada Sungmin. “Ini oppa” ia tersenyum kemudian
seketika itu juga ia mengernyit “oppa, oppa pakai apa itu?”
“Apa
maksud... EEEHH??!!!” Sungmin terkejut sendiri melihat dirinya sendiri.
Ternyata ia tidak sadar keluar dorm dengan menggunakkan baju tidur terusan
berwarna pink!! “A..anii” Sungmin salah tingkah dan tertunduk malu. “Aku malu
sekali Sunny melihatku dengan penampilan seperti ini..”
Sunny
hanya bengong, ia tersenyum, lama-lama ia tertawa terbahak-bahak..
“Yah..
jangan menertawakanku seperti itu..” ia mengguncang bahu Sunny tapi Sunny tidak
berhenti tertawa, “Yah..” serunya lesu lalu menutup wajahnya dengan kedua
tangannya.
Sunny
melihat Sungmin yang malu merasa tidak enak dan berhenti tertawa “Mianhe oppa,
hanya saja..” Sunny tersedak menahan tawa “Lee Sungmin yang gentleman ternyata
punya sisi manis juga” ia tersenyum ke arah Sungmin. “Oppa tidak usah malu, ini
kan cuma aku” kata Sunny sambil menarik tangan Sungmin yang menutupi wajahnya.
“Kau
tidak berpikir aku aneh kan?” kata sungmin.
“Hmmm..sebenarnya
aneh sih oppa. Tapi oppa begitu manis jadi memakai daster pink pun tetap
cocok!” serunya ceria tanpa sadar ia masih memegang tangan Sungmin. Mereka
melihat tangan Sunny yang menggenggam tangan Sungmin. Buru-buru Sunny
melepaskan tangannya “Mianhe” lalu buru-buru mengambil mug tehnya dan
meminumnya dengan cepat lupa tehnya masih panas “Kyaa! Panas!” teh menetes dari
mulutnya.
“Aduh
Sunny hati-hati” Sungmin membersihkan teh dari bibir Sunny.
Sunny
diam terpana. Tangan Sungmin terasa begitu.. dingin? “Oppa kedinginan?” tanya
Sunny.
“Tidak,
kenapa?” kata Sungmin ‘Justru sekarang
aku kepanasan’ katanya dalam hati.
“Tangan
oppa terasa dingin”
“Benarkah?”
ia menggosok-gosok tangannya.
“Minum
tehnya oppa”
“Ne..”
“Sunny
kamu tidak mengantuk? Kalau ngantuk tidur aja.. aku temani.”
“Tidak”
sunny menggeleng “rasanya sayang kalau mengantuk” ia memadangi mug tehnya
“Kenapa?”
tanya sungmin heran
“Tidak
setiap hari kan oppa ada di dorm SNSD dengan memakai daster pink.. heheheh”
“Yah!
Lee Sunkyu! Kau menghinaku ya? Awas ya..” Sungmin meletakan mug nya dan mulai
menggelitik Sunny
“Oppa!
Oppa! Geliiiiiiii.. sudahh!!! Oppa..!! iyaa maaf! Maaf! Aku Cuma bercandaaaa..”
Sunny terengah, mendorong Sungmin sebisanya namun Sungmin tetap saja
menggelitik Sunny sampai keduanya terjatuh dari sofa dengan posisi Sungmin
berada di atas Sunny.
“OPPA!!!
Hentikan!!” Wajahnya sudah memerah karena kelelahan menjerit dan tertawa.
Akhirnya Sungmin berhenti, ia memandang Sunny yang terengah-engah. Sungmin
hanya diam, tak bergerak. Sunny pun begitu, ia hanya diam memandangi Sungmin.
‘Otoke? Otoke? Sungmin
oppa apa yang...’ kata Sunny dalam hati.
‘Yah! Lee Sungmin! Ayo
cepat bangkit, kenapa kau diam saja?’ kata Sungmin
dalam hati.
Tiba-tiba
handphone Sunny berbunyi, mereka buru-buru bangkit salah tingkah. Sunny segera
mengangkat telepon.
“Yeoboseo”
jawab Sunny
“Sunny
kau belum tidur?” kata Tiffany yang meneleponnya
“Ehh..
iya sebentar lagi. Aku sedang minum teh. Ada apa?”
“Aku
takut kau tidak bisa tidur dan kesepian jadinya aku meneleponmu”
“Ahh..kau
baik sekali.. tapi aku baik-baik saja. Jangan cemas, kau sedang bersama
teman-temanmu kan?”
“Iya..
kau baik-baik saja kan?”
“Iya.
Sudah sana.. nanti teman-temanmu menunggu..”
“Yasudah..
dahhhh” Tiffany menutup teleponnya.
Sunny
menutup teleponnya dan mendapati sungmin tengah memandangnya. “Wae oppa?”
tanyanya bingung.
“Ah..
Ani” kata Sungmin sambil memalingkan wajah salah tingkah, “Tadi siapa?”
“Ahh..
Tiffany.. dia khawatir aku tidak bisa tidur karena sendirian di dorm. Seperti
oppa yang juga mencemaskanku” Sunny tersenyum manis.
“Kamu
memang benar tidak bisa tidur karena sendirian?” tanya Sungmin. Sunny hanya
diam saja.
“Sunny
ayo sini tidur sudah hampir subuh..” Sungmin mengambil bantal kursi dan
meletakannya di pangkuannya. Ia menepuk bantal itu menyuruh sunny untuk tidur
di situ. “Ada aku di sini jadi tidur saja yah..”
“Eh??”
Sunny terkejut. “Tidak apa-apa?”
Sungmin
lebih terkejut lagi ‘Sungmin! Kenapa kau
berani melakukan ini? Kadang-kadang perilakuku sendiri mengejtukanku’ tapi
ia tetap berkata, “Tentu, sini..” Sungmin
menarik tangan Sunny dan Sunny berbaring di pangkuan Sungmin. Jantung Sungmin
berdebar-debar kencang sekali ‘Semoga ia
tidak mendengar debaran jantungku!’
Sunny
meringkuk di sofa dengan kepalanya berada di pangkuan Sungmin. ‘Otoke? Otoke? Aku merasa.. bahagia
sekali!!!! Rasanya jantungku mau copot saking senangnya!!! Semoga oppa tidak
mendengar debaran jantungku!’
Sungmin
memadang Sunny yang mulai menutup matanya. Perlahan tangan Sungmin membelai
rambut Sunny dengan Lembut. Ia tersenyum ‘Sunny
Sarang hae’ katanya dalam hati.
Sunny
merasakan rambutnya dibelai oleh sungmin. Jantungnya berdetak semakin keras, ‘Andai waktu bisa berhenti saat ini. Aku
tidak boleh tidur!! Tidak! Bagaimana begitu terbangun aku di sini hanya
sendirian dan semua ini cuma mimpi? Tapii aku ngantuk sekali.. Oppa aku bahagia
sekarang. Sungmin oppa.. sarang hae’ kata Sunny lalu ia tertidur.
To be continued~
*makasi lo buat yang udah baca. kkk~